Viagra adalah

Viagra

facebook twitter share to email

Viagra adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Obat yang dikenal dengan sebutan pil biru atau obat kuat ini tersedia dalam bentuk tablet 25 mg, 50 mg, dan 100 mg.

Viagra memiliki bahan aktif sildenafil sitrat. Obat ini bekerja dengan dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis setelah adanya rangsangan seksual. Dengan begitu, obat ini dapat memicu ereksi dan membuat ereksi bertahan lebih lama.

Viagra – Alodokter

Viagra tidak boleh digunakan secara sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.

Apa Itu Viagra

Golongan Obat resep

Kategori Obat penghambat phosphodiesterase-5 (PDE5)

Manfaat Menangani disfungsi ereksi pada pria dewasa

Dikonsumsi oleh Dewasa (usia >18 tahun)

Viagra untuk ibu hamil dan menyusui Obat ini tidak diperuntukkan bagi wanita. Penggunaan obat yang tidak tepat sasaran berpotensi menyebabkan efek samping yang merugikan.

Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Viagra

Viagra tidak boleh digunakan secara sembarangan. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakan Viagra:

Jangan mengonsumsi Viagra jika Anda alergi terhadap obat ini atau sildenafil. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.

Beri tahu dokter jika Anda mengalami kelainan bentuk penis, seperti penyakit Peyronie.

Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami priapismus atau menderita kondisi yang bisa memicu priapismus, seperti anemia sel sabit.

Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipotensi/hipertensi, angina pektoris, atau gagal jantung. Beri tahu juga jika baru mengalami serangan jantung, aritmia berat, atau stroke dalam 6 bulan terakhir.

Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, penyakit ginjal, tukak lambung, gangguan pembekuan darah, atau retinitis pigmentosa

Viagra tidak ditujukan untuk wanita dan anak-anak. Jangan memberikan Viagra pada ibu hamil atau menyusui.

Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya reaksi alergi obat.

Jangan langsung berkendara atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Viagra, karena obat ini bisa menyebabkan pusing atau pandangan kabur.

Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Viagra.

Dosis dan Aturan Pakai Viagra

Dosis umum Viagra untuk menangani disfungsi ereksi pada pasien dewasa adalah 50 mg per hari. Dosis dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal Viagra adalah 100 mg.

Cara Mengonsumsi Viagra dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum menggunakan Viagra.

Viagra sebaiknya dikonsumsi sebelum makan pada saat perut kosong, tetapi obat ini juga boleh dikonsumsi sesudah makan. Telan tablet Viagra secara utuh dengan bantuan segelas air putih.

Viagra bisa digunakan 0,5-4 jam sebelum berhubungan seksual. Namun, Viagra akan lebih efektif jika dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Viagra hanya boleh digunakan sekali sehari dalam kurun waktu 24 jam. Obat ini tidak diperuntukkan untuk penggunaan sehari-hari.

Viagra hanya membantu pria memperoleh ereksi lebih cepat. Agar ereksi, Anda tetap harus mendapatkan rangsangan seksual sebelum berhubungan intim.

Simpan Viagra di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Viagra dengan Obat Lain

Berikut beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika sildenafil yang terkandung di dalam Viagra digunakan bersama obat-obatan tertentu:

Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) jika digunakan dengan obat golongan nitrat, seperti nitrogliserin, atau obat penghambat alfa, seperti doxazosin

Penurunan efektivitas Viagra jika digunakan dengan rifampicin

Peningkatan risiko terjadinya efek samping Viagra jika digunakan dengan verapamil, erythromycin, cimetidine, ketoconazole, saquinavir, ritonavir, atau fluconazole

Efek Samping dan Bahaya Viagra

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsymsi Viagra:

Pusing atau sakit kepala

Wajah, leher, atau dada terasa panas atau memerah (flushing)

Sulit membedakan warna atau pandangan kabur

Mimisan, hidung tersumbat, atau justru meler

Insomnia

Nyeri otot atau punggung

Sakit perut

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:

Ereksi yang berlansung lebih lama dan terasa sakit (priapismus)

Hilang penglihatan secara mendadak

Pendengaran berkurang atau tuli mendadak

Telinga berdenging

Pusing berat hingga terasa akan pingsan

Napas pendek

Kejang

Detak jantung tidak teratur

Bengkak di tangan, kaki, atau pergelangan kaki

Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada yang menyebar ke bahu dan rahang, mual, atau keringat berlebih

Დატოვე კომენტარი

თქვენი ელფოსტის მისამართი გამოქვეყნებული არ იყო. აუცილებელი ველები მონიშნულია *